Pagi tadi, aku datang ke sekolah untuk mengikuti TO yang ke-4. Semua berjalan biasa aja. Sampai ketika tiba didepan pintu ruang ujian, “LHO...!!!! KOK BELUM DIBUKA????” Aku lalu nunggu di depan kelas sambil nyariinNisa ul (tapi gak ketemu). Tak berapa lama kemudian, bus ISTIQOMAH datang. Intan cs pun datang. Lalu aku menuju kelasnya I (bukan Intan. OK!) un tuk belajar ngerumpi bareng. Sejam kemudian, bel berbunyi. Aku dan Nisa ul pun langsung menuju ruangan kami (aku dan Nisa satu ruangan).
Tiba-tiba, “Wiwiiitt...” sebuah suara memanggil namaku. “Mona??? Ko kenapa???”
“Kemarin kami ke rumah ko tau... tapi ko-nya tak ada.” Kata Mona. “Bukannya aku tak ada... aku baru mau keluar kaliannya udah ngilang.”
“Ko tau gak wit, semalam ya... kami kan dari rumah K. Terus pas mau pulangnya ke rumah aku, N DIGONCENG AMA K... hahahahhahahahha....!!!!!” cerocos Mona heboh.
“IYA???? HAHAHAHHAHAHHAHAHHAHA!!!!” Balas aku lebih heboh.
Tiba-tiba K dateng sambil senyam-senyum. “Itu dia K-nya!”
“HAHAHHAHHAHHAHA Cieee K..” “Eh, aku ke kelas dulu ya!”
Kalo nginget-nginget itu aku jadi ngakak sendiri. Sampai-sampai pas ujian matematika, aku gak konsentrasi sering senyum-senyum sendiri karena keinget kejadian tadi. Dan akhirnya, saat waktu sudah habis, aku belum ngisi 5 soal. “Gimana Dong???” Untunglah seoang teman mengilhami saya. Dengan AJIAN RORO GENDENG aku menggunakan mantra ‘cap cip cup kembang kuncup’ yang sangat populer. Lalu mengumpulkan lembar jawaban dengan muka tanpa dosa. (harap jangan di tiru, tapi kalau kepepet boleh juga!)
Selesai ujian, N dateng ke kelas ku. “N, aku udah di ceritain sama Mona” “yang mana?” tanya N “Yang ko ama K itu” sambung aku lagi. “Yang mana sih???” #pura-pura gak tau.
Setelah lama berdebat yang mana-yang mana. K dateng, “N, ini sapu tanganmu tadi jatuh” “Makasih” kata N. “CIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.... SO SWEEEEEEETTT.....!!!” kata aku nyamber. Mereka langsung senyum-senyum gitu. “Wiwit ini lah...” kata N.
Pembicaraan semakin seru ketika ketemu sama Yayang. Kami berdua si biang aneh, langsung menyudutkan dia. Lalu kami saling sharing cerita yang kami dengar maupun yang kami lihat.
Trus N ngambek gara-gara kami godain mulu. Akhirnya kami menyudahinya karena takut dia makin ngambek.
Kalo ku lihat ya, mereka itu cocok deh. Pas lah pokoknya. Semoga aja mereka jadian. Walaupun aku gak tau mereka saling suka atau enggak.
Well, saat ini aku harus fokus pada UN. Kata bu Irma, "Jangan takut gak laku."
Tiba-tiba, “Wiwiiitt...” sebuah suara memanggil namaku. “Mona??? Ko kenapa???”
“Kemarin kami ke rumah ko tau... tapi ko-nya tak ada.” Kata Mona. “Bukannya aku tak ada... aku baru mau keluar kaliannya udah ngilang.”
“Ko tau gak wit, semalam ya... kami kan dari rumah K. Terus pas mau pulangnya ke rumah aku, N DIGONCENG AMA K... hahahahhahahahha....!!!!!” cerocos Mona heboh.
“IYA???? HAHAHAHHAHAHHAHAHHAHA!!!!” Balas aku lebih heboh.
Tiba-tiba K dateng sambil senyam-senyum. “Itu dia K-nya!”
“HAHAHHAHHAHHAHA Cieee K..” “Eh, aku ke kelas dulu ya!”
Kalo nginget-nginget itu aku jadi ngakak sendiri. Sampai-sampai pas ujian matematika, aku gak konsentrasi sering senyum-senyum sendiri karena keinget kejadian tadi. Dan akhirnya, saat waktu sudah habis, aku belum ngisi 5 soal. “Gimana Dong???” Untunglah seoang teman mengilhami saya. Dengan AJIAN RORO GENDENG aku menggunakan mantra ‘cap cip cup kembang kuncup’ yang sangat populer. Lalu mengumpulkan lembar jawaban dengan muka tanpa dosa. (harap jangan di tiru, tapi kalau kepepet boleh juga!)
Selesai ujian, N dateng ke kelas ku. “N, aku udah di ceritain sama Mona” “yang mana?” tanya N “Yang ko ama K itu” sambung aku lagi. “Yang mana sih???” #pura-pura gak tau.
Setelah lama berdebat yang mana-yang mana. K dateng, “N, ini sapu tanganmu tadi jatuh” “Makasih” kata N. “CIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.... SO SWEEEEEEETTT.....!!!” kata aku nyamber. Mereka langsung senyum-senyum gitu. “Wiwit ini lah...” kata N.
Pembicaraan semakin seru ketika ketemu sama Yayang. Kami berdua si biang aneh, langsung menyudutkan dia. Lalu kami saling sharing cerita yang kami dengar maupun yang kami lihat.
Trus N ngambek gara-gara kami godain mulu. Akhirnya kami menyudahinya karena takut dia makin ngambek.
Kalo ku lihat ya, mereka itu cocok deh. Pas lah pokoknya. Semoga aja mereka jadian. Walaupun aku gak tau mereka saling suka atau enggak.
Well, saat ini aku harus fokus pada UN. Kata bu Irma, "Jangan takut gak laku."
No comments:
Post a Comment